. “ Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. "1
Petunjuk, Kesenangan dan Keindahan. Bagi seorang yang
beriman Kitab Suci Al-Qur'an akan melebihi segalanya: denyut keimanan, kenangan
di saat mengalami kegembiraan dan penderitaan, sumber realitas ilmiah yang
tepat, gaya lirik yang indah, khazanah kebijaksanaan serta munajat.
Ayat-ayatnya menghiasi mulai dinding toko buku hingga ruang tamu, terukir dalam
ingatan tua dan muda, serta gaungya terdengar di keheningan malam dari atas
menara masjid di seluruh dunia. Namun demikian, Sir William Muir (1819-1905) tetap
memberi pernyataan, "Islam sebagai musuh peradaban, kebebasan, clan
kebenaran seperti dunia telah mengakuinya."2