(Shalat
Sunnah Rawatib sepintas nampak seperti hal yang lumrah.
Namun
banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa Rasulullah tidak pernah
meninggalkan shalat sunnah ini kecuali ketika beliau dalam perjalanan.
Kalaupun
tertinggal karena lupa, sakit atau tertidur, beliau mengqadha-nya. Dari sini
dapat kita simpulkan betapa pentingnya kedudukan shalat sunnah rawatib ini
disamping shalat-shalat fardlu. Adapun Keistimewaan shalat sunnah rawatib
adalah merupakan penambal kekurangan dan kesalahan seseorang ketika
melaksanakan shalat fardlu. Karena manusia tidak terlepas dari kesalahan, maka
ia membutuhkan sesuatu yang dapat menutupi kesalahannya tersebut.
Dari
Ummu Habibah -Radhiyallahu ˜anhu, Istri Rasulullah Shallallahu ˜alaihi wa sallam-,
ia berkata, Aku mendengar Rasulullah -Shallallahu ˜alaihi wa sallam- bersabda:
Setiap hamba muslim yang shalat sunnah setiap harinya duabelas rakaat, selain
shalat wajib, pasti Allah bangunkan untuknya rumah di dalam surga, atau
dibangunkan untuknya satu rumah di dalam surga.
(Kemudian)
Ummu Habibah -Radhiyallahu ˜anha- berkata,Setelah aku mendengar hadits ini aku
tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut. (HR. Muslim, no. 728).
Secara
terperinci shalat-shalat sunnah rawatib tersebut adalah:
a. 2 rakaat sebelum Shubuh, dan sunnahnya dikerjakan
di rumah.
b. 2 rakaat sebelum Zhuhur, dan bisa juga 4 rakaat.
c. 2 rakaat setelah Zhuhur¨
d. 4 rakaat sebelum Ashar¨
e. 2 rakaat setelah Jum'at.
f. 2 rakaat setelah Maghrib, dan sunnahnya dikerjakan
di rumah.
g. 2 rakaat setelah Isya, dan sunnahnya dikerjakan di
rumah.
Adapun
hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan-keutamaan shalat- shalat sunnah
rawatib antara lain:
1.
Hadits Ummu Habibah -Radhiyallahu ˜anha-, Aku pernah mendengar Rasulullah
-Shallallahu ˜alaihi wa sallam-¨bersabda:¨Barangsiapa menjaga empat rakaat
sebelum Zhuhur dan empat rakaat sesudah Zhuhur, akan Allah haramkan dirinya
dari Neraka.(HR. Ahmad dalam Musnad-nya (VI/326))
2.
Hadits Ibnu Umar -Radhiyallahu ˜anhuma-, Rasulullah -Shallallahu ˜alaihi wa
sallam- bersabda:¨Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat
sunnah sebelum Ashar empat rakaat.(HR. Ahmad dalam Musnad-nya (II/117).
3.
Diriwayatkan dari ˜Aisyah -Radhiyallahu ˜anha- dari Nabi -Shallallahu ˜alaihi
wa sallam- bahwa beliau bersabda:¨Dua rakaat sunnah Fajar (Shubuh) lebih baik
daripada dunia dan seisinya.(HR.Muslim dalam kitmab Shalatul Musafirin, bab:
Dianjurkanya shalat dua rakaat sebelum Shubuh, no. 725).
¨FAIDAH
SHALAT SUNNAH RAWATIB
¨shalat
sunnah Rawatib ini didefinisikan dengan shalat yang terus dilakukan secara
kontinyu mendampingi shalat fardhu.
Demikian
Syaikh Muhammad bin Shalih al-˜Utsaimin memberikan definisinya, sehingga
berkaitan dengan faidah shalat sunnah Rawatib ini, beliau memberikan
penjelasan:
Faidah
Rawatib ini, ialah menutupi (melengkapi) kekurangan yang terdapat pada shalat
fardhu.
¨Sedangkan
Syaikh ˜Abdullah Al-Basam mengatakan dalam Ta'udhihul Ahkam (II/383-384) bahwa
shalat sunnah Rawatib memiliki manfaat yang agung dan keuntungan yang besar.
Yaitu
berupa tambahan kebaikan, menghapus kejelekan, meninggikan derajat, menutupi
kekurangan dalam shalat fardhu.
Sehingga
Syaikh al-Basam mengingatkan, menjadi keharusan bagi kita untuk memperhatikan
dan menjaga kesinambungannya.
¨1.Dikerjakan
dua rakaat-dua rakaat, yakni salam setiap dua rakaat. Ini adalah pendapat Imam
Asy-Syafii dan Ahmad. Mereka berdalil dengan hadits Ibnu Umar secara marfu:
Shalat
malam dan siang itu dua-dua rakaat. (HR. An-Nasai: 3/227 dan Ibnu Majah no. 1322)¨
2.
Dikerjakan dengan dua kali tasyahud tapi satu kali salam seperti shalat wajib
yang empat rakaat. Ini adalah pendapat mayoritas ulama.
Mereka
menyatakan bahwa hadits-hadits yang menerangkan shalat rawatib empat rakaat
merupakan pengkhusus dari hadits Ibnu Umar.
Mereka
juga berdalilkan dengan sebuah riwayat An-Nasai tentang shalat sunnah 4 rakaat
sebelum ashar,Dan beliau salam pada rakaat yang terakhir (keempat).
Riwayat
ini dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 237.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar