Shalat Taubat
Disarankan agar pada rakaat pertama membaca QS. Al
Kaafiruun [109], lalu di rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].
Mengenai waktu Shalat Taubat
adalah kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat.
Mengenai jumlah rakaatnya adalah 2, 4 dan 6 rakaat dengan salam tiap dua
rakaat.
Waktu-waktu yang haram untuk
shalat :
“Tegakkanlah shalat shubuh kemudian
berhentilah mengerjakan shalat, hingga matahari terbit dan agak meninggi,
karena terbitnya matahari pada waktu itu di antara dua tanduk setan, dan ketika
itu [sebagian] orang-orang kafir [penyembah matahari] sujud kepada matahari,
kemudian setelah itu kerjakankah sholat, karena sesungguhnya sholat pada waktu
itu disaksikan dan dihadiri [oleh malaikat], hingga hilangnya bayang-bayang
pada sebuah tombak, kemudian tahanlah diri dari mengerjakan sholat, karena saat
itu neraka jahannam sedang dibakar, kemudian jika telah muncul bayang-bayang
maka kerjakanlah sholat [sunnah] karena sesungguhnya sholat pada waktu itu
disaksikan dan dihadiri [oleh malaikat], hingga engkau mengerjakan sholat
ashar, kemudian berhentilah mengerjakan sholat sampai matahari benar-benar
tenggelam, karena waktu itu tenggelamnya matahari diantara dua tanduk setan,
dan pada saat itu orang-orang kafir [penyembah matahari] bersujud menyembah
matahari. (Shahih, HR. Muslim)
Kesimpulan waktu-waktu yang
haram untuk shalat adalah sbb. :
1. Pk. 06.00 - 07.00
2. Pk.11.30 - 12.00 (Zhuhur)
3. Pk.17.30 - 18.00 (Maghrib)
Berikut tatacara Shalat Taubat
secara ringkas :
1. Berwudhu dengan sempurna.
2. Membaca niat Shalat Taubat :
"Ushollii sunnatat-taubati
rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar."
Artinya :
Aku berniat shalat taubat dua
raka'at karena Allah Ta'ala. Allaahu akbar.
3. Lakukan shalat seperti biasa,
dengan penuh khusyu dan mata tetap terbuka. Pada rakaat pertama membaca QS. Al
Kaafiruun [109] dan pada rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].
4. Banyaklah berdoa mohon
ampunan Allah saat bersujud.
“Yang paling dekat antara
seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a
ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)
5. Salam.
Doa setelah Shalat Taubat :
Perbanyak Zikir :
"Subhanallah wa bihamdih"
Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi
Wasallam bersabda : “Barangsiapa mengucapkan 'subhanallah wabihamdih'
seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya
itu sebanyak buih di laut.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)
"Subhanallah wa biham
dih"
Artinya :
Maha Suci Allah dan segala puji
bagi-Nya
Dosa sebanyak buih di laut bisa
diartikan sebagai dosa-dosa kecil yang sangat banyak. Namun dosa-dosa besar
tetap ada, dan dosa-dosa besar itu hanya dapat dihapuskan dengan Taubatan
Nasuha.
Perbanyak Istighfar :
"Astaghfirullaahal 'azhiim
alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih, (taubatan
nasuuha), taubata 'abdin zhoolimin laa yamliku linafsihi dhorron wa laa naf'aa
wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuro."
Artinya :
Aku memohon ampun kepada
AllahYang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang
hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, (taubat yang
sesungguhnya), taubat seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai
daya untuk berbuat mudhorot atau manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit
nanti.
"Robbanaa atmim lanaa
nuurona waghfirlanaa, innaka 'alaa kulli syai-in qodiir". QS.
At-Tahrim [66] : 8
Artinya :
Ya Tuhan kami, sempurnakanlah
bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Keterangan :
Setiap kali seorang hamba
melakukan perbuatan dosa, Allah memberikan tanda noda hitam pada hatinya. Semakin
banyak dia mengulangi perbuatan dosanya, maka akan semakin banyak noda hitam
(penyakit hati) tersebut. Jika noda tersebut sudah menutupi hatinya maka cahaya
Allah; berupa petunjuk, hidayah, dsb. akan sulit masuk ke dalam hati yang sudah
tertutup noda tersebut.
Maka seorang hamba yang
bertaubat, hendaknya berdoa agar diberikan cahaya bagi hatinya, lalu tidak
mengulangi perbuatan dosanya lagi karena arti Taubat adalah; sadar, memohon
ampunan Allah dan bertekad tidak mengulangi perbuatan dosanyanya (serta mengembalikan
hak orang lain yang sekiranya dia ambil).
Berikut sumbernya :
QS. Ali 'Imran [3] : 135
waalladziina idzaa fa 'aluu
faahisyatan aw zholamuu anfusahum dzakaruullaaha fastaghfaruu lidzunuubihim
wamay-yaghfirudz-dzunuuba illaallaahu walam yushirruu 'alaa maa fa 'aluu wahum
ya'lamuun
[3:135] Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Apa ganjaran orang yang
bertaubat ?
QS. Ali 'Imran [3] : 136
ulaa-ika jazaa-uhum
maghfiratum-mir-rabbihim wajannaatun tajrii min tahtihaal-anhaaru khoolidiina
fiihaa, wani'ma ajrul 'aamiliin.
[3:136] Mereka itu balasannya
ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.
Jadi ganjaran Allah bagi orang
yang bertaubat adalah :
1. Ampunan Allah,
2. Surga (bisa diartikan surga
di dunia dan di akherat, diselesaikan segala masalahnya),
3. Kekal di dalam surga,
4. Pahala yang terbaik (menambah
timbangan kebaikan).
Perbanyak Membaca Induk
Istighfar :
"Allaahumma anta Robbi laa
ilaaha illa anta, kholaqtani wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika, wa wa'dika
masta-tho'tu, a'uudzubika min syarri maa shona'tu abuu-ulaka bini'matika
'alayya wa abuu-u bi dzambi faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa
anta."
Artinya :
Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami,
tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu.
Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu yg sedapat mungkin aku lakukan. Aku
berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yg telah aku lakukan, aku mengakui
nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu
berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yg dapat memberi ampunan kecuali Engkau
sendiri. Aku memohon perlindungan Engkau dari segala kejahatan yg telah aku
lakukan.
Barangsiapa mengucapkannya
(sayyidul istighfar) disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia
mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan
siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin
dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.”
(HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)
Wallahu a'lam bish-showwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar